Mereka itu sudah tahu atau belum tahu?
Aku tak tega mengotori jiwa-jiwa bersih mereka.
Apakah memang kamu ingin mereka yang melakukannya?
Padahal kamu mati-matian menghindarinya?
Apakah tindakanmu itu adil bagi mereka?
Mereka itu polos, tak tahu apa yang mereka kerjakan.
Seperti saat kamu memintaku untuk melakukan semua itu dulu.
Sekarang aku merasa begitu naif dan dibodohi.
Meski selama ini aku tahu, hati nuraniku sesungguhnya berontak.
Tapi aku seperti tak punya pilihan lain.
Tulang-tulangku sudah lemas, jika aku harus meneruskan ini lagi.
Pembicaraan dengan Ibu Ross, di mana aku menceritakan segala hal padanya, membuatku ingin menangis.
Sepertinya, orang-orang telah mati rasa.
Mereka sudah pada tahap menganggap bahwa orang jujur dan lurus adalah penghalang.
Aku tak mengerti untuk apa mereka melakukan itu semua.
Untuk kesejahteraankah? untuk alasan apa? aku tak mengerti.
Dan aku tak akan pernah bisa mengerti. Sampai kapan pun.
Ya Allah, jiwa-jiwa terpenjara ini.
Langkah-langkah bodoh ini...
aku terjebak dalam lubang yang terus menyeretku ke dalamnya...
aku berusaha menggapai, menggapai dan menggapai..
sampai orang-orang membenciku sekalipun,
aku tetap akan pada pendirianku menolak ini semua.
Aku lebih takut kalau Engkau membenciku....
Aku tak mau menjerumuskan mereka.
Tuesday, January 15, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment