About Me

My photo
I'm just ordinary woman who really loves reading and writing :)

Tuesday, June 18, 2013

REBLOG- about Fangirling in Islam

June 18, 2013 0 Comments
Menemuka artikel tentang Fangirling yang menurutku bagus dan halus buat dibaca :)
Aku Reblog dari blog: Fangirling, is it a sin?, tidak aku full re-blog, hanya sebagian yang penting :)
Meskipun, yang saya sesalkan, penulis blog ini sampai sekarang masih tenggelam dalam dunia fangirling.
Check this out:
Mengidolakan seseorang itu mendekati haram—bukan sepenuhnya haram. Karena pada hakikatnya, kita hanya boleh berpegang teguh pada Rosulullah SAW sebagai panutan. Bukan orang lain yang belum tentu baik—bahkan nonmuslim. Jangan pernah berpikir bahwa idola yang kita elu-elukan itu tidak membawa misi untuk menghancurkan keimanan dan akidah kita. Sekali-kali jangan pernah berpikir seperti itu karena setiap orang membawa misi terselubung yang tak pernah kita ketahui jika kita tak pernah belajar!
Sementara itu, mengidolakan seseorang kadang—diakui atau tidak—membuat kita ingin selalu tahu soal perkembangan idola kita tersebut. Menghabiskan waktu untuk hal itu. Padahal sudah jelas di sebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadist bahwa Allah akan menghisap semua yang kita lakukan selama hidup kita. Dan apakah kita pernah menyadari bahwa fangirling adalah sesuatu yang sia-sia? Seperti yang ketahui bersama, hal yang sia-sia tidak akan membawa manfaat bagi kita. Maka Allah akan menganggap semua yang kita lakukan itu seperti debu yang beterbangan tertiup angin. Useless.
Jangankan fangirling, kadang sholat yang merupakan amalan penting dalam islam, jika tidak sesuai showab (sesuai dengan aturan Allah) dan tidak ikhlas, juga merupakan amalan yang sia-sia. Lalu apakah kita mau seumur hidup melakukan hal-hal yang sia-sia? Maukah kita tidak punya bekal untuk mengantarkan kita ke hari perhitungan nanti? Tentu tidak.
Dibalik semua itu, tahukan kalian bahwa dunia hiburan adalah salah satu propaganda yahudi-nasrani sejak tahun 1773 untuk menghancurkan Islam. Tujuan mereka bukan untuk membuat umat Islam menjadi murtad atau keluar dari Islam, tapi cukup untuk membuat umat Islam menjauh dari agamanya. Menjauh dari Allah dan menjauh dari Rosulullah SAW. Subhanallah.
Diakui atau tidak, diiyakan ataupun tidak, saat kita mengidolakan seorang idola kadang membuat kita lupa waktu, lupa akan aktifitas bermanfaat yang seharusnya bisa kita lakukan. Bahkan kadang, lupa waktu sholat karena terlalu asyik dengan aktifitas yang berhubungan dengan idola kita tersebut. Astagfirullahaladzim,sesungguhnya mengidolakan seseorang itu adalah fitrah dari Allah, merupakan naluri manusia. Tapi hal itu akan menjadi salah ketika pemenuhan naluri itu dilakukan dengan cara yang salah, apalagi jika bertentangan dengan aturan-aturan Allah—atau bahkan syirik. Naudzbillah.
Honestly, I used to be a fangirl back then. Bisa dibuktikan di postingan blog ini yang terdahulu. Bagaimana aku sangat addicted pada orang-orang tertentu—yang sayangnya adalah nonmuslim. Astagfirullahaladzim. Dan bismillahirrahmanirrahim,sejak saat ini aku hanya sekedar menikmati lagu-lagu mantan idolaku dan dengan tujuan yang baik, kuantitas yang dikurangi, tanpa harus bersikap berlebihan apalagi sampai menghabiskan waktuku untuk fangirling seperti dulu.
Hal yang mendekati haram, bisa jadi juga berhukum sama. Maka sebaiknya menghindari apa yang mendekati hal-hal yang dibenci oleh Allah SWT.
Aku bukan seorang ustadzah, aku juga bukan seorang aktifis agama, aku hanya mahasiswa biasa, dan aku juga melakan kesalahan karena sesungguhnya kebenaran hanya esa milik Allah semata. Tapi aku hanya berusaha untuk menjadi insan yang lebih baik, dari hari ke hari. Dan merupakan kewajiban setiap muslim untuk mendakwahkan ajaran Islam kepada muslim lainnya yang belum mengetahui.
Bismillah, semoga kita senantiasa diberi waktu untuk terus belajar, untuk terus menjadi yang lebih baik, untuk terus berdakwah, untuk tetap teguh di jalan Allah.Amin, Allahumma Amin.
 :)

Thursday, June 13, 2013

June 13, 2013 0 Comments

Book Review: Seribu Malam untuk Muhammad
by Fahd Djibran




Buku ini pernah terbit dengan judul "Menatap Punggung Muhammad", buku tentang pencarian akan sosok Nabi Muhammad oleh seorang non-muslim yang didatangi Nabi Muhammad SAW melalui mimpinya.

Karena sewaktu membaca buku ini, aku sudah membaca sekitar 5-6 buku Sirah Nabawiyah, aku bisa mengerti apa yang dirasakan oleh tokoh aku dalam buku ini. Betapa ia ingin tahu akan sosok itu, betapa ia rindu akan Muhammad.. ya.. aku juga ingin semua orang, khususnya muslim, yang mungkin seumur hidupnya belum pernah sekalipun mencoba mengenali Nabi Muhammad atau belum pernah membaca satu buku pun Sejarah Nabi Muhammad, agar membaca, mengenal, dan mengetahui paling tidak kisah perjalanan Nabi Muhammad menyebarkan Islam. Sungguh, hal itu menimbulkan kecintaan dan kerinduan yang mungkin tidak kita sangka sebelumnya, terhadap Beliau, kekasih Allah, Muhammad SAW. Sangat-sangat merindukannya sampai ketika kita telah membaca satu kisahnya, kita akan terus kehausan akan kisahnya, membaca lagi-lagi dan lagi , mencari banyak Sirah nabawiyah dari berbagai penulis. Seperti melengkapi puzzle-puzzle yang hilang dari kisah hidup Rasulullah...
merasakan trenyuh, rindu, rindu yang melumpuhkan karena tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan menatap wajahnya pun...! seperti rindu yang tak terobati.. sampai-sampai setiap membaca buku islam, yang disana tertulis, nabi Muhammad akan muncul saat hari penghisaban untuk memberi syafaat, seolah-olah ingin sekali kita berlari ke hadapannya, melihat wajah cahaya Beliau dan membayangkan diri kita menangis menumpahkan rindu... menangis dan menangis karena cinta yang tertahankan sekian lama...

paling tidak itulah rasa yang aku punya setelah aku mengenali Rasulullah... dan membaca buku ini, menimbulkan kerinduan itu lagi, kerinduan itu lagi.... Rindu kami padamu ya Rasul...