About Me

My photo
I'm just ordinary woman who really loves reading and writing :)

Sunday, August 28, 2016

Membuat Playmat dengan Perca Flanel - Busy Book Ideas (PART 2)

August 28, 2016 0 Comments
Yeay... akhirnya bisa nulis blog lagi :-) masih membahas tentang proyek Playmat dengan perca flanel ya... Rasanya kemarin sudah membuat banyak pernik-pernik dengan flanel tapi kok setelah ditempel kelihatan sepi begini ya kotanya? haha.. namanya bukan kota tapi desa mah ini...


Lalu diputuskan menambah gedung untuk membuat kota menjadi lebih ramai. Suami memberi ide membuat sekolah dan rumah sakit, tapi yang dieksekusi hanya rumah sakit hehe.. selain rumah sakit, dibuat pula toko sayur, karena pengen ada toko sayur. Sebelumnya, malah justru mau membuat toko sayur dan toko ikan, tapi nanti jadi berkesan pasar, bukan kota :-P ya.. jadi beginilah....

 Simpel saja, di Rumah Sakit ada Pak Dokter dan Ibu perawat, juga ada kasur untuk tidur pasien yang dirawat inap. Sengaja tidak menaruh kantong uang, ceritanya Rumah Sakitnya gratis :-D

 Ini dia halaman depan rumah sakitnya :-) dipilih warna emas dan kuning, biar terlihat ceria :-)

Sesuai rencana, dibuatlah toko sayur ini. Sebetulnya sudah membuat pola untuk toko ikan, bahkan sudah digunting polanya! Tapi ternyata, jika ada toko ikan, maka playmatnya tidak muat menampung semua toko hahaha... ya sudahlah, tak apa. 

Sayuran yang dijual adalah sayuran yang sering dimasak Ibu, kurang kembang kol sama brokoli sih... ini lebih yang mudah dijahit saja :-p Ada sawi putih, kubis, jagung manis, tomat, wortel dan terong kesukaan Ibu.

 Setelah jadi semua toko, ditempelkan ke kain flanel besar berwarna hijau tua dengan jalan raya dari flanel hitam diberi marka abu-abu. Untuk membuat lebih ramai dan real, ditambah beberapa pohon dan juga aksesoris lain, seperti bunga, pagar, kursi taman, lampu taman dan juga bunga.



Tidak lupa dibuat tokoh mainan yang nanti akan jalan-jalaan keliling kota. Tokoh utamanya tentu saja mini Aica :-) Ibu juga membuatkan sebuah mobil flanel yang memiliki kantong dibagian belakang untuk menaruh belanjan :-) Tokoh dan mobil saya buat sebelum menempelkan toko-toko pada postingan Playmat part-1.


Ini mini Aica.


Naik mobiil......................


Karena Aica belum bisa main, anak tetangga lah yang pertama mencoba memainkan semua busybook dan playmat Aica :-) dan mereka excited. semoga kelak Aica excited juga ya :-)

 


Sampai jumpa :-)

Sunday, August 7, 2016

PLAYMAT - WATER, LAND AND AIR THEME

August 07, 2016 0 Comments



Bulan Juni tahun 2016, masih semangat banget bebikinan Playmat dan Busy Book. Nah ini adalah salah satu hasil karya waktu itu. Saat itu, Aisha mengikuti Challenge pertamanya dari Indonesia Montessori. Salah satu tema hariannya adalah mengenalkan konsep Darat, Air dan Udara. Oleh karenanya, Ibu buatkan playmat ini. Secara umum, ide permainan playmat ini adalah mencocokkan figur flanel dengan tempat hidupnya. Playmat dibuat dengan kain super lebar (kurang lebih 1 x 0,5 meter) 
Pada lapisan paling atas dibuat langit yang biru, kemudian di bawahnya ada gunung dan daratan, lalu di lapisan terbawah ada lautan.





Yuk tempatkan jenis hewan dengan tempat hidupnya (habitatnya)!



Yuk Cocokkan tumbuh-tumbuhan dengan habitatnya, hanya untuk daratan dan lautan ya! hehe adakah tumbuhan yang hidup di udara? 👀


Selain hewan dan tumbuhan, sebagai pelengkap, ada alat transportasi! Tentu saja ada alat transportasi darat, laut dan udara :-)



Nah... jika ditempatkan semua, beginilah penampakan playmatnya!!!


Sunday, May 29, 2016

Membuat Playmat dengan Perca Flanel - Busy Book Ideas (PART 1)

May 29, 2016 0 Comments
Yap.... kali ini saya ingin sharing tentang memanfaatkan perca flanel. Membuat beberapa proyek busy book menyisakan perca-perca yang tidak sedikit dan dibuang sayang. Akhirnya memutuskan untuk memanfaatkan kain sisa ini untuk membuat proyek yang sama yaitu masih bertema busy book/ playmat. Sempat mencari inspirasi di pinterest untuk pembuatan playmat ini. 
Seperti yang saya tulis sebelumnya bahwa saya pengen membuat playmat bertema kota (jalan-jalan keliling kota) yang di dalamnya nanti ada toko-toko dan gedung-gedung seperti yang kita lihat jika kita jalan-jalan ke kota. Nampaknya ini ide yang cukup bagus untuk memanfaatkan kain sisa flanel. Umumnya playmat seperti ini hanya memfungsikan jalan raya sebagai media yang utama, dan diperuntukkan bagi anak laki-laki yaitu sebagai track mobil-mobilan. Nah, saya pengen permainan ini bisa dimainkan tanpa kenal gender, bisa dimainkan baik anak laki-laki maupun perempuan. Idenya adalah membuat toko-toko yang ada di pinggir jalan bukan hanya sekedar pemandangan saja, tetapi menjual sesuatu yang bisa kita beli~! 

Toko-toko mini tentunya menjual barang dagangan mini juga ya, dan karena itulah perca jadi berguna! Yuk Intip hasil sementaranya ^^

Ini dia tumpukan perca flanelnya, cukup banyak dan berbagai warna ada yah~



Nah ini salah satu cara memanfaatkan percanya ^^
Kain ungu kecil tak beraturan ini bisa menjadi karya seni juga lho...


Potong kecil bentuk bundar seperti ini.....


Buat sebanyak enam buah ya....


Jika sudah, kita cari perca warna senada....


tempel satu-satu perca ungu bundar-bundar tadi...


Setelah tertempel dengan bagus, cari perca flanel hijau yaa.....


Taraa... jadilah anggur!



 Ini dia buah-buahan yang dihasilkan dari kain perca kecil-kecil... gimana? lucu kan?


Buah-buahan ini akan dijual di toko buah, tokonya juga dibuat dengan perca, tapi perca yang digunakan yang lebih lebar ya ^^

Ceritanya, buah-buah dijajar di almari display, lalu ada abang penjaga tokonya. Di samping abang penjaga toko ada kantong plastik dan di atasnya ada kain flanel kotak berwarna biru, kantong dan kotak ini bermakna kasir.
Kantong digunakan untuk meletakkan uang yang digunakan untuk membayar saat membeli buah. Flanel biru menggambarkan jenis uang yang digunakan untuk membayar buah yang dibeli. 
Rencananya setiap toko nanti memiliki jenis uang atau voucher yang berbeda sebagai alat pembayaran. 


Buah-buahan yang dijual disini ada pisang, jeruk, apel, semangka. anggur dan nenas. Pemilihan buah hanya berdasar warna kain yang tersedia saja, hemat! dan memang pembuatan playmat ini kan memanfaatkan flanel yang tersisa hehehe...


Selain Toko Buah ini, yang sudah berhasil dibuat adalah Toko Roti


Nah, toko roti ini menggunakan uang berwarna coklat untuk pembayaran! Mengapa saya membuat permainan seperti ini?salah satu tujuannya untuk mengenalkan warna pada anak, jika membuat satu lagi bisa juga menggunakan jumlah dalam membayar, misal warna uang sama-sama hijau, nanti di toko roti harus menyerahkan 2 lembar uang, sedang di toko buah 1 lembar, itu pun bisa untuk melatih anak berhitung :-)

Tampak depan toko roti~



Ini kasir ^^



Nah, produk rotinya ada apa saja yah?
Wow, ada strawberry cheese cake, Roti isi daging, donat coklat dan green tea dengan taburan meses, hamburger, pizza, roti tawar dan cupcake ^^



Setelah Toko Roti, ada juga Minimarket
Begini lah tampak depan minimarket:






Di dalam mini market, ada kasir dan alat pembayaran yang digunakan adalah uang berwarna pink, lalu ada pula makanan dan minuman yang dijajar dalam lemari display :-)






Apa saja sih yang dijual di minimarket?
Ada cookies, Mie cup, Chips atau kerupuk, air mineral, permen, susu kotak, jus jeruk, teh kotak dan juga es krim ^^





Nah, sementara baru ini yang bisa dibagi, untuk toko-toko selanjutnya akan saya posting insyaAllah pasca menyelesaikan Challenge Indonesia Montessori. Kegiatan Challenge juga insyaAllah akan saya posting di sini :-)
Sampai Jumpa!

Monday, May 16, 2016

Dollhouse - Playmat Making

May 16, 2016 0 Comments
Di sini saya ingin bercerita bagaimana saya membuat lembaran-lembaran halaman dollhouse menjadi sebuah playmat. Awalnya agak bingung bagaimana saya bisa membuat playmat sementara saya tidak punya kain yang cukup lebar untuk menempel 8 lembar halaman dollhouse. Sebenarnya tadinya malah mau bikin 1 halaman lagi tapi lalu dibatalkan, yaitu halaman beternak. Halaman beternak rencananya akan ada kandang ayam dan kelinci tapi lalu dibatalkan karena takutnya Aica meminta memelihara itu nantinya hehehe (berfikir terlalu advance).
Nah,, karena hanya punya kain seadanya, akhirnya saya menyatukan 2 kain lebar menjadi 1. Tetapi bukan itu urutan membuatnya! Pertama-tama saya menentukan urutan halaman yang akan ditempel. Lalu setelah itu memperkirakan cara melipat playmat karena rencana akan dibuat berbentuk rumah nantinya. Setelah ditentukan urutan dan cara melipat saya menempel halaman-halaman dollhouse dengan menjahitnya satu demi satu.

Ini adalah proses menempel halaman dollhouse:


Sampai sini saya baru ingat bahwa saya harus menempel lebih dahulu halaman cover hehehe karena jika cover tidak dijahitkan dulu, maka benang jahitan cover akan menabrak halaman dibaliknya. Halaman dibaliknya yang notabene lebih lebar harusnya dijahit setelahnya karena benang jahitnya aman tanpa menabrak halaman cover.




Beginilah tampaknya setelah halaman cover tertempel....


Setelah itu saya menyelesaikan semua tahapnya yaitu menempel halaman dollhouse sampai kedelapan halaman tertempel. Jika ada yang bertanya kapan saya sempat membuat dollhouse, ini saya posting gambar pada saat saya mengerjakannya, yaitu saat si kecil bobo nyenyak. Saya mengerjakan sambil menemaninya tidur =)


Oh ya... ternyata menempel halaman begini cukup sulit dan memakan waktu, karena harus jahit satu-satu di kain yang besar sehingga kesulitan waktu menjahit yang sisi bagian dalam. Sisi bagian luar yang prosesnya cukup mudah.




Sesusai menjahit satu persatu halaman dollhouse, peer berikutnya adalah menyatukan lembaran besar kain playmat ini... karena modalnya hemat maka harus mau repot menyatukan hehehe


Alhamdulillah proses menyatukan lebih mudah karena sudah belajar teknik menjahit baru yang ditemui saat kesulitan menjahit halaman-halaman kemarin, sehingga lebih cepat jadi. Beginilah hasilnya!
Ini halaman depan yang smooth. Bagian atap dilubangi supaya bisa dibawa seperti tas tangan.


Bagian belakang temanya menggambarkan halaman backyard 😃 Dan seperti biasa, saya mencantumkan tahun pembuatan.


Beginilah tampak dalam playmat jika playmat digelar.. cocok sekali untuk memainkan permainan ini.. sayangnya Aica blm paham permainan ini, mungkin nanti akan minta tolong anak tetangga yang sudah SD untuk test drive memainkan dollhouse nya 😄


Melihat lebih dekat sisi kiri.... ada kamar tidur, lemari pakaian, kamar mandi dan ruang baca... entah kenapa saya merasa saya kebalik menempatkan antara kamar mandi dan ruang baca... tapo ya sudahlah.. masa harus dibongkar?? Anothee hardwork to do!
 
Melihat lebih dekat sisi kanan, ada ruang makan, dapur, ruang cuci setrika dan halaman belakang. Sepertinya saya melewatkan ruang tamu, jadi jika ada tamu langsung direct aja ke ruang makan ya hehehe


Ini adalah cara melipat playmat. Sisi kiri dilipat ke arah kanan terlebih dahulu..

Kemudian tutupkan sisi kanan ke arah kiri... (seperyinya gambar ini terbalik upside down-nya)

 Lalu Tutupkan sisi kiri lagi ke arah kanan (dan mungkin yang ini juga terbalik upside down-nya)

 Setelah itu tutupkan dari arah bawah ke atas... tadaa...


Di samping ada tali untuk menyatukan bagian yang terbuka
 Jika diikat akan jadi begini: 

 Yeay playmat siap dibawa main kemana saja 🙌🙌🙌🙌


Alhamdulillah... bersyukur kepada Allah karena sudah berhasil menyelesaikan proyek ini. InsyaAllah akan diteruskan membuat playmat bertema kota. Semoga Berhasil!