About Me

My photo
I'm just ordinary woman who really loves reading and writing :)

Thursday, December 26, 2013

Tentang Pernikahan dan Jilbab bagian 2

Kehidupan mengenal Allah dimulai saat si teman sebangku memutuskan sang pacar karena Allah.
Ia pun mengambil langkah selanjutnya untuk 'move on', yaitu masuk ROHIS SMA.
tiba-tiba saja ia pakai jilbab panjang, semua celana jeans ia buang (diberikan orang) katanya.
tanpa sepengetahuanku, ia mendaftarkan aku juga ke ROHIS.
Suatu siang ia memberitahuku bahwa nanti sepulang sekolah ada jadwal liqo yang harus kuikuti.
doeng?
Liqo? apa itu?
dan entah kenapa, aku iyakan saja. Ya, aku juga ingin belajar agama, karena aku berjilbab.
Sebelumnya, aku benar-benar mengenal Islam sebatas solat, mengaji qur'an, dan berdo'a.
lalu di Liqo, aku mengenal banyak hal... menghafal, ibadah sunnah, cara berpakaian, cara bergaul..
segalanya tentang Islam..
hanya saja, memang, saat itu banyak ketidaknyamanan dalam halaqah..
karena aq "bekas" orang pacaran...
entah mengapa saat itu, mungkin karena masih remaja, tidak semua teman ROHIS bisa menerima bahwa aku dulunya anak pacaran..
kadang mereka terlihat cuek padaku atau sedikit menyindir, dan banyak bertanya
atau mungkin hanya perasaanku saja mereka begitu :'(
tapi dalam Liqo aku sering bertanya, apa yang dimaksud pacaran yang dilarang oleh agama itu?
apakah pacaran secara ikatan atau secara tindakan?
aku pernah mengajukan kasus, bahwa aku punya seorang teman laki-laki yang setiap pulang sekolah kami sering bareng, karena kami tetangga, tapi kami tidak ada ikatan pacaran
lalu pada saat yang sama aku punya pacar yang kami jauhan karena si pacar kuliah di tempat yang jauh
manakah yang disebut pacaran? antara aku dan teman lelaki yang selalu pulang bersama itu, atau
aku dengan pacarku yang tak pernah bertemu?
yang disebut pacaran itu ikatannya atau aktivitasnya?
lalu dijawab oleh murobbi ku bahwa keduanya salah,
aku salah karena berkhalwat dengan teman laki-lakiku
dan aku salah karena memiliki ikatan yang tidak sah dengan seseorang yang bukan mahrom!
aku jadi tahu banyak hal tentang hubungan laki-laki dan perempuan :)
sejak saat itu, aku benar-benar menjaga untuk tidak berkhalwat ataupun bersentuhan dengan lawan jenis bukan mahrom
dan menjulurkan jilbabku lebar-lebar juga memakai kaus kaki.

Aku saat itu merasa bahagia menjalani hidup baruku yang terasa begitu dekat dengan Allah.
Aku mengaji, membaca dzikir pagi sore, salat malam, salat dhuha, setor hafalan (juz 30) tiap minggu
dan banyak membaca buku-buku agama seperti kisah Nabi sampai aku merasa sangat merindukan Rasulullah
merasa berterima kasih pada teman sebangkuku itu.
sayangnya saat kelas 3 kami berpisah kelas,
dan ternyata sedikit-sedikit ini berpengaruh pada keseharianku..
ada beberapa rutinitas yang aku tinggalkan, seperti hafalan yang macet sampai surat Al Bayyinah
dan banyak hal,,,
tetapi saat itu aku sudah punya kebiasaan ibadah sunnah yang banyak dan cukup ritin bahkan hingga sekarang.

Setelah lulus SMA, lebih banyak lagi hal berubah...
entah karena aku tidak benar-benar ber-hijrah karena Allah atau entah kenapa
aku futur... aku banyak kehilangan jejak-jejak hidayah yang susah payah aku raih
saat itu diperparah dengan kabar bahwa si teman sebangku kembali berpacaran dengan mantannya
aku runtuh... aku benar-benar runtuh saat itu..
ia yang pertama membuat gegrakan itu, mengenalkanku pada ROHIS, memberiku banyak nasihat
mengajakku memakai jilbab syar'i dan semuanya... berpacaran lagi??

pada saat yang sama, aku didekati seorang laki-laki
aku sangat benci padanya, kami berteman sebelumnya, tiba-tiba ia menyukaiku
dan aku mati-matian menghindarinya karena aku tak mau terjerumus lagi dalam pacaran
aku tak mau banyak dosa lagi
tapi ia tak paham, aku berjilbab panjang... ia tak paham..
sampai 2 tahun berlanjut, ia tetap sama, datang ke rumah, menelpon, mengirim sms, email, friendster dan semua media..
akhirnya pun aku terjatuh lagi...
apalagi sejak mendengar berita bahwa mantan pacarku dulu, telah menikah
padahal ia bilang mau melamarku
aku terjatuh lagi....

Beberapa tahun berlalu sejak saat itu
aku kembali pacaran... aku kembali pada masa-masa yang membuatku sering merasa bersalah pada diriku,
dan malu pada Allah.. malu... malu...
sangat malu,,, malu karena jatuh cinta
malu karena tak bisa menghentikan nafsuku mencintai yang selainNya bukan karena Nya
dan dalam ketidaknyamanan antara mencintai lelaki ini atau melepasnya untuk kembali beribadah pada Allah sebaik dulu??

Akhirnya 4 tahun setelah itu, aku putuskan untuk berpisah,, aku memberitahunya untuk sama-sama belajar agama saja
aku benar-benar pada puncak ketidakbisaanku...

bersambung










No comments:

Post a Comment