About Me

My photo
I'm just ordinary woman who really loves reading and writing :)

Wednesday, February 27, 2013

Waktu Sebenarnya Hanya Ilusi? (Ketiadaan Waktu dan Realitas Takdir Bag 2)


Buku karya Harun Yahya memang menimbulkan banyak keheranan dan hal-hal yang sama sekali baru dalam kamus hidup manusia.
Pada bab awal Harun Yahya menyatakan bahwa sesungguhnya materi kemungkinan tidak nyata.
Seperti bumi yang kita pijak, buku yang kita baca, laki-laki yang tampan, anak-anak yang lucu bahkan rasa sakit akibat terbentur...
Semua hanyalah kumpulan persepsi-persepsi yang diciptakan Allah dalam otak manusia.
Persepsi-persepsi inilah yang membuat manusia berfikir bahwa semua yang ada di dunia ini nyata adanya.
Padahal Allah menegaskan dalam Al-Qur'an bahwa dunia ini fana dan tidak kekal...
Akhirat lah yang kekal.
dan hanya Allah yang nyata!
jadi, dunia hanya merupakan bagian dari simulasi yang diciptakan Allah untuk menguji manusia.
Nah.... pada bab selanjutnya ini, Harun Yahya membahas mengenai ketiadaan waktu.
Ketiadaan Waktu???
ya, sebenarnya apa yang disebut waktu kemungkinan tidak ada, waktu hanyalah serangkaian ingatan.
Manusia terbiasa mengingat tadi, sekarang, dan nanti.
dan 'tadi' atau 'kemarin' hanya akan eksis apabila ada ingatan tentang 'tadi' dan 'kemarin' itu.
Bayangkanlah anda menderita amnesia yang membuat anda lupa segala hal, maka bagi anda tidak ada 'tadi' dan 'kemarin',
adanya hanya sekarang dan yang kemungkinan terjadi nanti.
Dalam Al-Qur'an pun beberapa ayat menyatakan akan ketiadaan waktu:

"Yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja." 
(Q.S. Al-Isra (17): 52)

"Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat di siang hari, (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk"
(Q.S. Yunus (10): 45)

Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?"
Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung".
   Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui"
(Q.S. Al- Mu'minuun (23): 112-114)

 
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu."
(Q.S. Hajj (22): 47) 


"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Q.S. Al Ma'arij (70): 4)

Mengapa Harun Yahya membahas mengenai ketiadaan waktu ini??
Hubungannya adalah dengan takdir.
Sesungguhnya Allah telah mengetahui permulaan dan akhirnya.
Waktu adalah relatif.
Sehari di dunia setara dengan 50ribu tahun di akhirat.
Sepuluh tahun di bumi setara dengan setahun di luar angkasa.
Tetapi Bagi Allah,, Masa Lalu, masa depan dan masa kini adalah sama saja; bagi Nya, segala sesuatu telah terjadi dan berakhir!
Bagi manusia, ia baru akan mengalami/merasakan apa yang menjadi takdir ketika mereka mengalaminya.
Inilah takdir yang dimaksudkan Allah.
Sesungguhnya bagi Allah, manusia telah mengalami segala peristiwa yang saat ini dan mungkin akan dialaminya dari ia lahir sampai saat ia sudah di surga atau neraka.
Maka di dalam Al-Qur'an telah tercatat semua, seperti ayat-ayat berikut;

 "Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).
 Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan."
Q.S Az Zumar (39): 68-69

 "Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar (telah datang)". Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir."
Q.S. Az Zumar (39): 71

Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".
Q.S. Az Zumar (39): 73 
  
Dalam ayat-ayat tersebut, menggambarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada manusia sesungguhnya telah terjadi bagi Allah...
Selama ini kaum materialisme yang menentang adanya Tuhan selalu menyembah dan mengagungkan waktu.
bahwasanya waktu adalah sesuatu yang ada pada mulanya dan akan abadi.
padahal sekali-kali tidak begitu.
waktu hanyalah sesuatu yang relatif.
yang ada karena ingatan.
yang diciptakan untuk perbandingan dan memahami takdir Allah.
Memahami sedikit ilmu Nya.


.

No comments:

Post a Comment